Sabtu, 23 Maret 2013

Pondok Pesantren Miftahul Huda Ngaglik

                                                         



ponpes miftahul huda

   Assalamu'alaikum,  alham
dulillah segala puji bagi Allah
yang   menciptakan      alam
semesta   beserta       isinya
sholawat dan salam marilah
Kita   sanjungkan     kepada
junjungan    Nabi       Agung
Muhamad   saw,      beserta
keluarganya,    Shahabatnya
dan   pengikut- pengikutnya.
   Kami    keluaga       besar
Pondok             Pesantren
Miftahul   Huda,       meng
ucapkanterima           kasih,
kepada saudara-saudaraku
di pelosok   belahan   dunia
manapun     yang        telah
membuka situ Kami semoga bisa bermanfaat sebagai maudhoh,
tausiyah bagi saudara-saudaraku semuanya.
   Pondok  Pesantren  Miftahul   Huda  terletak,  di Kab.  Nanjuk,   tepatnya
Desa Ngaglik, Cerme Barat, Kec. Pace, Kab. Nganjuk Jawa Timur(64472)
Sebagai   pendiri  Ponpes.  Miftahu  Huda  adalah  Bpk    Kyai   Syaribun
Beliau sebagai pendiri Ponpessekaligus sebagai salah satu tokoh yang babat
babat alas/cikal bakal desa Ngalik  Cerme. Beliau seorang Ulama dari Jawa
Tengah ( red. daerah Kudus ).
Daerah Cerme terkenal Hutan belantara yang winget,   angker yang dikuasai
di kuasai jin, makluk ghoib lainya, dengan kesaktianya yang diberikan  Allah
kepada   Kyai  Syaribun,  maka  jin makluk  lainya,  dapat di pindahkan  ke
kan ke sebelah barat Ponpes, tepatnya daerah  oro-oro,  menurut cerita  jin
dll itu dipikul.
  Tokoh Ulama yang saat itu  berjuang dalam  babat alas desa Cerme  yaitu
Yaitu, Mbah Kyai Ma'ruf, Mbah Kyai Bakri, Mbah Kyai Cerme .............
sebagai awal  tempat majelis dakwahnya  Bpk Kyai   Syaribun  mendirikan
mendirikan  Ponpes.  Miftahul  Huda, setelah lama beliau   mendakwahkan
agama penduduk Cerme mulai bertambah,  Beliau  selama berumah tangga
tangga tidak mendapat keturunan, maka sebagai penerus dakwahnya beliau
mengangkat Kyai Bakri ( Bakri ) sebagai anaknya.
   Setelah Bpk Kyai Syaribun Wafat, sebagai penerus dakwahnya yaitu Bpk
Kyai Bakri,  Putra-putra  dari  Bpk Kyai  Bakri  antara  lainya Hidayatullah
Syaiquuddin, saat itulah mulai berdirinya Madin Sabilil Muttaqien
sebagai pengasuh Madin tsb Kyai Syaiquddin.Setelah Bpk Kyai Bakri  dan
Bpk Kyai  Syaiquddin  Wafat,  sebagai  penasuh  Ponpes  hingga sekarang
yaitu Bpk.Kyai Hidayatullah dan sebagai Kepala   sekolah  Madin Sabilil
Muttaqien sampai sekaran yaitu Gus Maftuh ( Maftuhu  Fadhli Zhiljud )
sekarang Yaitu Gus Maftuh ( Maftuhu Fadhli Zhiljud ).
   Para santri yang menuntut  ilmu disitu, ada dari Sumatra, jawa tengah, dan
luar kota dst, Ponpes.Miftahul Huda  tempatnya sangat nyaman, lingkungan
yang masih alami. Jika Shobat  sudah  Cerme bisa lewat pertigaan Nglirang
atau bisa lewat SD N Cerme 1.........
   Putra putri  jenengan  bisa  tinggal di  Asrama  pondok, lebih bagus untuk
mengikuti kegiatan di Ponpes, juga di dukung  lingkungan atau  masyarakat
masyarakat  yang  sangat  ramah, dan   bersahabat  insyaAllah putra - putri
jenengan akan betah disana.  Sesuai  dengan  pendiri  Ponpes Kami bahwa
majelis  da'wah  Kami  mengikuti  Rasulullah  saw, Ahlussunah Waljama'ah
yang bersumber pada Al-qur'an, Al-hadist, Ijtihad ( Ijma', Qiyas, Maslahah
Mursalah, Urf -kebiasaan ).
Serta misi dan visi Kami, melangsungkan kehidupan islam, (   artinya   Islam
agama  yang mengatur segala aspek kehidupan bukan sholat,  zakat, puasa
ibadah haji,  tapi  Al-qur'an  30  juz harus di implikasikan dalam  kehidupan
yang nyata , misalnya ekanomi secara islam, pendidikan secara  islami   dan
lain - lain )  dan  menda'wahkan  islam  ke  seluruh  penjuru  penjuru  dunia
    Di Ponpes Kami juga mengkaji Kitab- Kitab Kuning, yang akan di asuh
oleh Gus  Maftuh,  Gus  Dhofir,  Gus Taghis. Kegiatan  belajar   Kami  juga
belajar mengajar  di Madin  Kami  yaitu Madin  Sabilil  Muttaqien  disinilah
Kami  akan  menggembleng  putra- putri Jenengan dengan ilmu agama, dan
mengembangkan kreativitas/bakat putra putri jenengan.
     Di Madin Kami, juga meyelenggarakan kegiatan Mtq (seni baca Al-qur'an
Al-qur'an ), Hadroh, Pidato, mengikuti kegiatan diluar Ponpes Kami,misalnya
 lomba dan lainya.Tentang Staf  / Ustadz/ Ustadazah orang-orang yang sudah
berpengalan di bidangnya masing- masing.
Menuntut ilmu hukumnya wajib, dan  insyaAlloh  derajat  kita  akan  diangkat
diangkat oleh Allah, orang orang yang mempunyai ilmu mendapt kehormatan
di sisi Allah dan RasulNya.
Banyak ayat Al-Qur’an yang mengarah agar umatnya  mau menuntut   ilmu
seperti ayat dibawah ini.
  Qs Al Mujadalah ayat 11:

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ
Artinya :
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
 dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat
 (Q.s. al-Mujadalah : 11)
. Kewajiban menuntut ilmu ini ditegaskan dalam hadits nabi, yaitu :
رواه إبن عبد البر)) طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
Artinya :
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat
(HR. Ibnu Abdil Bari)
Secara jelas dan tegas hadits di atas menyebutkan bahwa menuntut ilmu  itu
diwajibkan bukan saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan.Tidak ada
perbedaan bagi laki-laki atau perempuan dalam   menuntut ilmu, semuanya
wajib. Hanya saja bahwa dalam mencari llmu itu  harus tetap sesuai dengan
ketentuan Islam.
    Nabi pernah memerintahkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu walau
pun sampai di tmpat yang jauh seperti negeri China.Selain itu menuntut ilmu
itu tidak mengenal batas usia, sejak kita terlahir sampai kita masuk   kubur
kita senentiasa mengambil pelajaran dlm  kehidupan,dengan kata lain islam
mengajarkan untuk menuntut  ilmu sepanjang  hayat  di kandung   badan kita.

Sebagaimana tercantum dalam hadits nabi :

أُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَحْدِ إِلَى اللَّهْدِ (رواه مسلم)
Artinya
“Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”(HR. Muslim)

Begitullah, seruan Allah, sabda Rasulullah saw, urgentsinya menuntut   ilmu
sangat penting sekali. Juga perlu di ingat bahwa, anak -anak kita sebagai
Amanah, yang haru kita laksanakan, karena anak merupakan  investasi kita
kelak kalau Kita sudah kembali kepada Allah, putra-putri kitalah yang dapat
mendo'kan.
   Ponpes Kami juga, menyelenggaran  pendidikan  formal  dan Agama, juga
juga meyelenggarakan Ujian Kejar Paket A,B dan lainya.  Kita harus sadar
ditengah-tengah era globalisasi, dan majunya perkembangan IPTEK  ( Ilmu
Pengetahuan & Teknlogi )yang terjadi saat ini dapat kita rasakan, semuanya
serba pakai ONLINE, ini kalau  kita tidak  punya filer  ( maksutnya  agama
agama yang yang kuat maka dampak  negatifnya sangat parah,  yang   bisa
merusak pola pikir, pola  akal anak, kepada hal-hal yang negatif   /  maksiat
contoh;
 -Masuknya budaya barat, pornoaksi/pornografi
 -Media elektrik atau surat kabar dll.
Maka sebagai Mitra penjengan saat ini adalah Ponpes yang bisa meredam
perkembangan Abad ini, sejak dini putra putri  jenengan  haruslah dikasih
pondasi yang kuat tentang pendidikan agama islam.
   Jadi lingkungan Ponpes, bisa mendidik dan mewarnai membentuk sifat /
karakter anak  dalam  menghadapi  era globalisasi  saat ini.  Karena Ilmu 
pengetahuan yang tidak di imbangi dengan Ilmu agama  akan menjadikan
manusia sombong, dan melupakan penciptaNya.
    Saudara- saudaraku yang sempat membuka situs Kami, silahkan anda
mencari seputar info, di blog ini, silahkan mengcopy, download,   Update
untuk sama menambah pengetahuan Kita,   selanjutnya    dak'wahkanlah
walau hanya satu ayat; 
Dari Abdullah bin Amr raddhiyallahu ta'ala


بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat ( HR.Bukhari ).
 Kami mengajak semua eleman Masyarakat, mari Kita hidupkan ukhuwah
islamiah, Kita jaga  persatuan dan  kesatuan  seluruh  Umat islam di dunia
janganlah Kita mempertentangkan  khilafiyah di antara umat
karena akan membuat perpecahan  Umat islam.
wallahu 'alam bisshawab.

Sejarah Ngaglik ,Cerme, Pace, Nganjuk Jawa Timur

  Menurut legenda, yang berkembang bahwa, desa Cerme dulu adalah hutan
 belantara yang di huni para jin, setan kuntil anak dll, yang ditumbuhi pohon
 Cerme, para cikal bakal/ sesepuh yang tinggal disitu pasti memiliki ilmu yang
 mumpuni untuk memindahkan para jin.

   Al kisah desa cerme dulu masih dalam pendudukan kolonial
 Belanda, yang berkabupaten di  Berebek, jadi wilayah nganjuk dulu Berbek,
 Nganjuk, Kertosono.
 Kembali ke desa Cerme para sesepuh yang babat alas Ngaglik
 diantaranya adalah, Pak Kyai Saribun, Pak Kyai Ma'ruf, Pak Kyai
 Bakri dll.

   Cikal bakal/Sesepuh itu Dari Jawa Tengah red. Kudus/Purwodadi
 Selanjutnya Pak Kyai mendirikan sebuah Pondok Pesantren yang terkenal
 yaitu Pondok Pesantren Miftahul Huda, sebagai majelis da'wah islam
 waktu itu, yang sekarang itu alamatnya Cerme Barat, para jin itu menurut
 cerita dipindah oleh Pak Kyai Saribun ke wilayah sebelah barat yaitu oro-oro.
   Sejak mengasuh Pak Kyai Saribun belum dikarunia putra akhirnya mengangkat
 putra Pak Kyai Bakri sebagai anak sekaligus sebagai pengasuh pondok
 pesantren.

  Singkat cerita setelah Pak Kyai Bakri Sedo, Pengasuh Pondok Pesantren
 sampai sekarang yaitu Al-Mukaram BpkKyai Hidayatullah
 dan sebagai Kantor pemerintahan desa Cerme, yaitu di Cerme
  mungkin kisah ini kurang mohon kriti serta saranya terima  kasih.

Mengenal Kota Nganjuk


KABUPATEN NGANJUK
     JAWA  TIMUR                     Selamat datang di kota Nganjuk
                                              Nganjuk, di juluki Kota Angin.


 


             

                      

Nganjuk berbeda dengan kota yang lainya, udara segar dan masih virgin belum terkontaminasi oleh udara yang segar, yang berbatasan Kab, Bojonegoro sebelah Utara, Kab. Jombang sebelah timur,Kab. Kediri dan Kab.Ponorogo sebelah selatan, Kab. Madiun sebelah barat, selamat datang, selamat bernostalgia  ..............

Geografi

Kabupaten Nganjuk terletak antara 11105' sampai dengan 112013' BT dan 7020' sampai dengan 7059' LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar ± 122.433 Km2 atau 122.433 Ha yang terdiri dari at

       1. Tanah sawah 43.052.5 Ha
       2. Tanah kering 32.373.5 Ha
       3. Tanah hutan 47.007.0  Ha


Kab. Nganjuk  terletak di dataran rendah dan pegunngan,  Yang memiliki memiliki kondisi dan struktur pertanian   dan perkebunan. Kondisi dan struktur tanah yang produktif ini sekaligus ditunjang  sungai Widasyang mengalir sepanjang 69,332 km dan mengairi daerah seluas 3.236 Ha, dan sungai berantas yang mampu mengairi sawah seluas 12.705 Ha.

 SEJARAH

Nganjuk dahulunya bernama Anjuk Ladang yang berarti berarti Tanah Kemenangan.
 Dibangun pada tahun 859 Caka atau 937 Masehi.
Berdasarkan peta Jawa Tengah dan Jawa Timur awal tahun 1811 yang terdapat  buku tulisan Peter Carey yang berjudul : ”Orang Jawa dan masyarakat Cina (1755-1825)”, penerbit Pustaka Azet, Jakarta, 1986; diperoleh gambaran yang agak jelas tentang Kab.Nganjuk.  Daerah nGANJUK terbagi dalam 4 daerah yaitu Berebek, Godean, Nganjuk dan Kertosono  daerah yang dikuasai Belanda dan kasultanan Yogyakarta, sedangkan daerah Nganjuk merupakan mancanegara kasunanan Surakarta. Sejak adanya Perjanjian Sepreh 1830, atau tepatnya tanggal 4 juli 1830, maka wilayah Berebek, Kertosono, Nganjuk tunduk dibawah kekuasaan dan pengawasan Nederlandsch Gouverment. Kab. Berebek dibawah kepemimpinan Raden TOEMENGGOENG SOSRO KOESOEMO 1. Dimana tahun 1880 adalah tahun suatu kejadian yang diperingati yaitu mulainya kedudukan Kab. Berebek pindah ke Kab. Nganjuk
Dalam Statsblad van Nederlansch Indie No.107, dikeluarkan tanggal 4 Juni 1885, memuat SK Gubernur Jendral dari Nederlandsch Indie tanggal 30 Mei 1885 No 4/C tentang batas-batas Ibukota Toeloeng Ahoeng, Trenggalek,Ngandjuk dan kertosono antara lain disebutkan: III tot hoafdplaats Ngandjoek, afdeling Berbek, de navalgende Wijken en kampongs : de Chineeshe Wijk de kampong Mangoendikaran de kampong Pajaman de kampong Kaoeman. Dengan ditetapkannya Kota Nganjuk yang meliputi kampung dan desa tersebut di atas menjadi ibukota  Kab. Nganjuk, maka secara resmi pusat pemerintahan Kab. Berebek berkedudukan di Nganjuk n

Pembagian administratif

Nganjuk mempunyai 20 kecamatan dan 284 desa atau kelurahan.
 Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:

1. Bagor                  11.Ngluyu
2. Baron                  12. Gondang
3. Berebek               13. Pace
4. Jati Kalen            14. Patian rowo     
5. Kertosono           15. Prambon
6. Lengkong            16. Rejoso     
7. Loceret               17. Sawahan
8. Nganjuk              18. Sukomoro
9. Ngetos                19. Tanjunganom
10.Ngronggot          20. Wilangan

Parawisata

Air terjun Sedudo
Sedudo.jpg










Air Terjun Sedudo
 adalah sebuah air terjun dan obyek wisata yang terletak di Desa Ngliman Kecamatan  Swahan sekitar 30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk. Berada pada ketinggian 1.438 meter dpl, ketinggian air terjun ini sekitar 105 meter. Tempat wisata ini memiliki fasilitas yang cukup baik, dan jalur transportasi yang mudah diakses.
Masyarakat setempat masih mempercayai, air terjun in memiliki kekuatan supra natural. Lokasi wisata alam ini ramai dikunjungi orang pada bulan Suro. Konon mitos yang ada sejak zaman Mojopahid, pada bulan itu dipercaya membawa berkah awet muda bagi orang yang mandi di air terjun tersebut.
Setiap Tahun Baru Jawa, air terjun Sedudo dipergunakan untuk upacara ritual, yaitu memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 suro.

 Air Terjun Roro Kuning











  adalah sebuah air terjun yang berada sekitar 27-30 km selatan kota Nganjuk, di ketinggian 600 m, memiliki tinggi antara 10-15 m. Air terjun ini mengalir dari tiga sumber di sekitar Gunung Wilis yang mengalir merambat di sela-sela bebatuan padas di bawah pepohonan hutan pinus. Kemudian menjadi air terjun yang membentuk trisula. Dan karena proses mengalirnya itulah maka masyarakat Desa Bajulan menamakan air terjun merambat.
Selain keindahan alam, air terjun Roro Kuning juga memiliki nilai sejarah. Di sekitar lokasi ini terdapat monumen perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan Jendral Sudirman saat memimpin perang gerilya melawan Belanda pada tahun 1949.

Selain menumen, di tempat ini juga terdapat sebuah rumah sangat sederhana yang pada masa perjuangan dahulu sempat ditempati Panglima Besar Sudirman selama satu minggu. Karena itulah selain menikmati keindahan alam, pengunjung air terjun Roro Kuning juga bisa sekaligus mengenang perjuangan Panglima Besar Sudirman.

Menurut legenda, nama Roro Kuning ini berasal dari Ruting dan Roro Kuning, dua putri raja yang berasal dari kerajaan Kadiri dan kerajaan Dhoho yang berkuasa sekitar abad ke 11-12 M. Nama asli Ruting adalah Dewi Kilisuci, sedangkan nama asli Roro Kuning adalah Dewi Sekartaji.
1 Suro.




Goa Margo Tresno

 

Nganjuk

Goa yang alam sekitarnya memiliki panorama pegunungan yang  indah dan sejuk ini,
 di desa sugihwaras, kec. ngluyu, kab. nganjuk.

Sejauh 650 meter sebelum masuk pintu goa terdapat kolam yang airnya begitu jernih.
 Luas goa ini kurang lebih 15 x 50 meter dan berhubungan dengan goa Lemah Jeblong. Di sekitar goa ini juga terdapat pula goa yang lain seperti, goa Gondhel, goa Bale, goa Pawon, goa Omah, goa Landak.



Candi Ngetos
 di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, sekitar 17 kilometer arah selatan kota Nganjuk.
 Bangunannya terletak ditepi jalan beraspal antara Kuncir dan Ngetos. Menurut para ahli, berdasarkan bentuknya Candi ini dibuat pada abad XV yaitu pada zaman kerajaan Mojopahid. Dan menurut perkiraan, candi tsb dibuat  tempat pemakaman Raja Prabu Hayam Wuruk dari Majapahit. Bangunan ini secara fisik sudah rusak, dan beberapa bagiannya sudah hilang, sehingga sukar sekali ditemukan bentuk aslinya.
 Arca yang ditemukan di candi ini, yaitu berupa arca Siwa dan arca Wisnu,  Candi Ngetos bersifat Siwa–Wisnu. Kalau dikaitkan dengan agama yang dianut raja Hayam Wuruk, amatlah sesuai yaitu agama Siwa-Wisnu. Menurut seorang ahli , bahwa didekat berdirinya candi ini pernah berdiri candi berukuran lebih kecil sekitar 8 meter persegi, namun bentuk keduanya sama.

Bangunan utama candi tersebut dari batu merah, sehingga akibatnya lebih cepat rusak. Yang masih bisa dilihat tinggal bagian induk candi dengan ukuran sebagai berikut :

Relief
  Pada Candi Ngetos terdapat empat buah, namun sekarang hanya tinggal satu, yang tiga telah hancur.
Di Candi Ngetos sekarang ini tidak didapati lagi satu arcapun. Namun menurut penuturan beberapa penduduk yang dapat dipercaa, bahwa di dalam candi ini terdapat dua buah arca, tempat ludah dan baki yang semuanya terbuat dari kuningan. Krom pernah mengatakan, bahwa di candi diketemukan sebuah arca Wisnu, yang kemudian disimpan di Kediri. Sedangkan yang lain tidak diketahui tempatnya. Meskipun demikian bisa dipastikan bahwa candi Ngetos bersifat Siwa-Wisnu, walaupun mungkin peranan arca Wisnu disini hanya sebagai arca pendamping. Sedangkan arca Siwa sebagai arca yang utama. Hal ini sama dengan arca Hari-Hara yang terdapat di Simping, Sumberjati yang berciri Wisnu.

Candi Ngetos, yang sekarang tinggal bangunan induknya yang sudah rusak itu, dibangun atas prakarsa raja Hayam Wuruk. Tujuan pembuatan candi ini sebagai tempat penyimpanan abu jenasahnya jika kelak wafat. Hayam Wuruk ingin dimakamkan di situ karena daerah Ngetos masih termasuk wilayah Majapahid yang menghadap Gunung WILIS. Pembuatannya diserahkan pada pamannya raja Ngatas Angin, yaitu Raden condro mowo, yang kemudian bergelar Raden Ngabei Selo Purwoto.
Diceritakan, bahwa Raden Ngabei Selopurwoto mempunyai keponakan yang bernama Hayam Wuruk yang menjadi Raja di Mojopahid. Hayam Wuruk semasa hidup sering mengunjungi pamannya dan juga Candi Lor. Wasiatnya kemudian, nanti ketika Hayam Wuruk wafat, jenasahnya dibakar dan abunya disimpan di Candi Ngetos. Namun bukan pada candi yang sekarang ini, melainkan pada candi yang sekarang sudah tidak ada lagi.
 Disekitar candi Ngetos ini terdapat sebuah Paramasoeklapoera, tempat pemakaman Raja Hayam Wuruk.  Selanjutnya diceritakan, bahwa Raja Ngatas Angin R. Ngabei Selupurwoto mempunyai saudara di Kerajaan Bantar Angin Lodoyo (Blitar) bernama Prabu Klono Djatikusumo, yang kelas digantikan oleh Klono Joyoko. Raja-raja ini ditugaskan oleh Hayam Wuruk untuk membuat kompleks percandian. Raden Ngabai Selopurwoto di kompleks Ngatas Angin menugaskan Empu Sakti Supo (Empu Supo) untuk membuat kompleks percandian di Ngetos.


Candi Lor



 





  Merupakan bangunan candi di buat dari batu bata  merah yang diyakini sebagai monumen cikal bakal berdirinya kabupaten Nganjuk yang diperingati setiap tanggal 10 April setiap tahunnya.

Prasasti Anjuk Ladang diketahui bahwa Mpu Sendok, raja  Mataram Hindu yang bergelar Sri Maharaja Sri Isyana Wikrama Dharmottunggadewa memerintahkan Rakai Hinu Sahasra, Rakai Baliswara serta Rakai Kanuruhan pada tahun 937 untuk membangun sebuah bangunan suci bernama Srijayamerta sebagai pertanda penetapan kawasan Anjuk Ladang ( skrg jadi Nganjuk ) sebagai kawasan swatantra atas jasa warga Anjuk Ladang dalam peperangan.
Pada areal Candi Lor terdapat dua makam abdi dalem kinasih Mpu Sindok yang disebut Eyang Kerto dan Eyang Kerti, dan sebatang pohon kepuh yang telah tumbuh sejak tahun 1866, diketahui dari tulisan Hoepermans



Taman Anjuk Ladang

Nganjuk Taman yang indah ini terletak di sekitar Stadion olahraga Anjuk Ladang hanya +/- 2 km arah selatan pusat kota Nganjuk. Merupakan taman yang rindang dan sejuk. Taman ini dilengkapi dengan fasilitas mainan anak seperti: Jogging track dan perkemahan dengan udara yang sejuk dan segar.
Taman Anjuk Ladang juga memiliki koleksi hewan dan para pengunjung dapat mengambil gambar dengan mereka, seperti; rusa, monyet, burung, kuda unta dsb. Taman Anjuk Ladang sering direkomendasikan sebagai taman rekreasi keluarga di Nganjuk .Taman ini juga memiliki panggung untuk beberapa acara khusus, seperti; musik dan teater.


Monumen Dr. Soetomo

Nganjuk Monumen yang menempati tanah seluas 3,5 ha ini, tempat kelahiran Dr. Soetomo. Kompleks bangunan ini terdiri dari patung Dr. Soetomo, Pendopo induk, yang terletak di belakang patung, dan bangunan pringgitan jumlahnya 2 buah masing-masing 6 x 12 m.
Dr.Soetomo merupakan salah satu pahlawan Pergerakan Nasional yang asli berasal dari Nganjuk. Untuk menghormati beliau dibangunlah sebuah monumen sebagai saksi sejarah tentang keberadaan dan kepahlawanannya dalam membela Nusa dan Bangsa. Dr.Soetomo lahir di Nganjuk di Desa Ngepeh Kec.Loceret. Bahkan ari-ari beliau diperkirakan tepat berada dibawah patung Dr. Soetomo yang digambarkan sedang duduk menghadap ke selatan, dan Monumen Dr.Soetomo yang ada di Desa Ngepeh tersebut sebenarnya adalah rumah dari neneknya.


Museum Anjuk Ladang

Nganjuk Museum Anjuk Ladang
 Terletak di kota Nganjuk, tepatnya sebelah timur Terminal Bus Kota Nganjuk, di dalamnya tersimpan benda dan cagar budaya di jaman Hindu, Doho dan Majapahit yang terdapat di daerah Kabupaten Nganjuk. Disamping itu di simpan Prasasti Anjuk Ladang yang merupakan cikal bakal berdirinya Kabupaten Nganjuk.
Museum ini terbagi menjadi beberapa bagian bangunan. Bagian depan berbentuk joglo tempat menyimpan prasasti Anjuk Ladang, bangunan induk sebagai tempat penyimpanan guci, mangkok, wayang kulit, genta, topeng dan sebagainya.

Monumen Jendral Soedirman

Nganjuk Terletak di desa Bajulan, kec. Loceret arah selatan kota Nganjuk, monumen Jend.Soedirman didirikan sebagai tanda bahwa di desa Bajulan pernah disinggahi Panglima Besar Jendral Soedirman selama 9 hari dalam rute perjalanannya memimpin perang gerilya melawan Belanda pada tahun 1949.
3 km dari monumen ke arah selatan terdapat padepokan yang sekarang dijadikan museum, juga tempat wudlu, tempat perundingan, serta tempat shalat yang pernah dipakai beliau selama tinggal di desa Bajulan.



TOKOH-TOKOH
  yang dilahirkan di Nganjuk adalah:

        1. Dr. Soetomo, Pahlawan perinti kemerdekaan Indonesia
            Pendiri Boedi OETOMO organisasi modern pertama indonesia
        2. Bung Tomo, Pahlawan aktivis kemerdekaan terkenal jihad melawan
            Belanda  di Surabaya
        3. Marsinah, aktivis buruh wanita
        4. Harmoko, Menteri  Penerangan
        5. Eko Patrio DPR  2009-2014