Orang yang pertama tama mendirikan atau menyusun ilmu tauhid ialah
Abu Hasan Al-Asyari dan Abu Manshur al-Maturidi dan pengikut pengikut
mereka. Tentu kita jangan hanya mengetahui nama nama mereka sebagai
pendiri pendiri ilmu Tauhid tapi sekurang kurangnya harus mengetahui
siapa mereka itu? Di bawah ini terlampir ringkasan sejarah mereka:
1- ABU AL-HASAN AL-ASY’ARI
Nama lengkapnya Abu Al-Hasan Ali bin Isma’il bin Abi Bisyr Ishaq
al-Asy’ari al-Yamani al-Bashri. Al-Asy’ari kabilah yang berasal dari
Yaman, tapi beliau lahir dan besar di Bashrah – Iraq.
Abu al-Hasan Al-Asy’ari lahir di Basra tahun 260 H, namun sebagian
besar hidupnya di Baghdad sampai beliau wafat tahun 324H. Beliau adalah
seorang pemikir muslim pendiri paham Asy’ari. Sebelum mendirikan faham
Asy’ari, beliau sempat berguru pada seorang Mu’tazilah terkenal, yaitu
Abi Ali al-Jubba’i, namun pada tahun 299 H dia mengumumkan keluar dari
faham Mu’tazilah, dan mendirikan faham baru yaitu faham atau thariqah
Ahli Sunnah Wal Jamaah yang kemudian dikenal sebagai thariqah Asy’ariah.
Banyak tokoh pemikir islam yang mendukung pemikiran-pemikiran beliau,
salah satunya yang terkenal adalah Imam besar Al-Ghazali, terutama di
bidang ilmu Kalam, Tauhid dan Ushuludin.
Walaupun banyak juga ulama yang menentang pamikirannya, tetapi banyak
masyarakat muslim yang mengikuti pemikirannya. Orang-orang yang
mengikuti dan mendukung pendapat dan faham beliau dinamakan pengikut
“Asy’ariyyah”, bahkan tidak sedikit nama nama mereka dinisbatkan kepada
nama imamnya (Al-Asy’ari). Diantaranya pengarang kitab ini ”Al’Aqaid
Ad-Diniyyah”, Habib Abdurahman bin Saggaf Assagaf sangat menyenangi jika
namanya dinisbatkan kepada nama Abu Hasan Al-Asy’ari
Di Asia mayoritas penduduknya muslim banyak yang mengikuti faham imam
Abu Hasan Al-Asy’ari, yang diserasikan dengan faham ilmu Tauhid yang
dikembangkan oleh Imam Abu Manshur Al-Maturidi terutama pelajaran yang
menyangkut pengenalan sifat-sifat Allah yang terkenal dengan nama “sifat
20″. Pelajaran ini banyak diajarkan di pesantren-pesantren di seluruh
Indoneisa, dan di sekolah-sekolah formal pada umumnya seperti Jamiat
Khair (dahulu) yang dipelopori oleh Habib Utsman bin Yahya dan Habib Ali
Al-Habsyi.
2- ABU MANSHUR AL-MATURIDI
Abu Manshur Muhammad bin Muhammad al-Maturidi As-Samarqandi berasal
diri daerah Maturid di Samarqand- Uzbekistan. Tidak diketahui dengan
jelas tahun kelahiranya, tapi bisa dikatakan bahwa beliau lahir pada
masa pemerintahan khalifah Al-Mutawakil Al-Abbasi, dan diperkirakan
beliau lebih muda dari Abu al-Hasan Al-Asy’ari 20 tahunan
Abu Manshur al-Maturidi sama dengan Abu al-Hasan Al-Asy’ari adalah
pemikir muslim dan pendiri faham Ahli Sunnah Wal Jama’ah dengan dalil
dalil yang diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw dan juga
bersendarkan kepada dalil Aqli. sehingga dia diberi julukan “Imam
Al-Huda” atau “Imam al-Mutakalimin”. Abu Mansur al-Maturidi dan Abu
al-Hasan merupakan tokoh tokoh pertama yang mendirikan faham Ahli Sunnah
Wal Jama’ah terutama dalam ilmu yang bersangkutan dengan Aqidah dan
mengenal Allah.
Pemikiran Abu Manshur berkisar sekitar ilmu Ta’wil al-Qur’an, Usul
Fiqih, Ilmu Kalam, Tauhid dll. Setelah beliau menerapkan pemikirannya
kepada masyarakat, beliau mulai mencatatnya dan meluncurlah setelah itu
beberapa buku beliau terutama tentang ilmu Akidah diantara kitab kitab
beliau yang terkenal adalah “at-Tauhid”, “Ar-Rad ‘Ala Al-Qaramithah”,
“Bayan Wahmi al-Mu’tazilah” dan masih banyak lagi kitab kitab beliau
yang bertujuan untuk mempertahankan akidah Ahli Sunnah Wal Jama’ah.
Telah disebut dalam beberapa marja’ bahwa Abu Manshur Al-Maturidi
wafat pada tahun 332H di Samarqand dan kuburannya sangat dikenal
masyarakat setempat. Wallahu’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar