Rabu, 03 April 2013

Benarkah Rosululloh Juga Berpolitik ?

 Politik  Islam ( سياسي إسلامي)  Politik di dalam bahasa Arab yaitu siyasah 
 Dalam   Al Muhith,siyasah  berakar kata sasa-yasusu. Dalam kalimat sasa addawaba yasusuha siyasatan  berarti qama 'alaiha wa radlaha wa adabbaha  (mengurusinya, melatihnya, dan mendidiknya). Bila dikatakan  Berarti secara ringkas maksud Politik Islam adalah pengurusan atas segala urusan seluruh umat Islam.

Dalil Tentang Politik Islam
Rasulullah saw, menggunakan kata politik ( siyasah )

Beliau bersabda;
'Adakah Bani Israil, mereka diurusi ( siyasah ) urusanya oleh para Nabi (tasusu
humul anbiya ). Ketika seorang Nabi Wafat, Nabi lain datang menggantinya.
Tidak nabi setelahku, Namun akan banyak para Kholifah'.
( Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim )

Politik ( Siyasah ) yang pnya makna mengurusi urusan umat atau masyarakat.

Rasulullah saw bersabda;
Barang siapa yang bangun pagi hari dan dia hanya memperhatikan urusan
dunianya, maka orang tsb, tidak berguna apa-apa di sisi Allah, dan barang
siapa yang tidak meperhatikan urusan kaum Muslimin, maka ia tidak termasuk
 golongan mereka. ( HR. Thabrani )

Pemikiran Politik Islam
Islam merupakan agama yang paling kaya dengan pemikiran politik. Pemikiran politik Islam bermula dari masalah etika politik, falsafah politik, agama, hukum,  tatacara kenegaraan, hubungan negara dan agama.
Di dalam para pemikiran politik islam, berharap  pemyatuan islam dan politik seperti jamanya Rasulullah


Salah satu hal mengenai Islam yang tidak mungkin diingkari ialah Pertumbuhan dan perkembangan Agama itu bersama dengan pertumbuhan dan perkembangan system politik yang diilhaminya. Sejak Rasulullah malakukan hijrah dari Mekkah ke Yastrib yang kemudian diubah namanya menjadi Madinah, hingga saat sekarang ini dalam wujud sekurang-kurngnya Kerajaan Saudi Arabia dan Republuk Islam Iran, Islam menampilkan dirinya sangat terkait dengan politik.
Hubungan antara Agama dan negara dalam islam, telah diberikan teladannya oleh nabi sendiri setlah hijrah dari mekkah ke madinah. Dari nama yang dipilih  oleh nabi bagi ibukota hijrahya itu menunjukkan rencana Nabi dalam rangka mengemban Misi sucinya dari Tuhan, yaitu menciptakan masyarkat berbudaya tinggi, yang kemudian menghasilkan suatu entitas Sosial-Politik, yaitu sebuah negara. Negara Madianah Pimpinan Nabi itu seperti yang dikatakan Robert Bellah, seorang ahli Sosiolog agama terkemuka, adalah model bagi hubungan antara Agama dan Negara dalam Islam. Muhammad Arkoun, salah seorang pemikir Islam Kontemporer terdepan menyebut usaha Nabi saw itu sebagai eksprimen Madinah.
Menurut Muhammad Arkoun, eksprimen madinah itu telah menyajikan kepada umat manusia contoh tatanan sosial-politik yang mengenal pendelegasian wewenang ( wewenang atau kekuasaan tidak memusat pada tangan satu orang seperti pada system diktatoral, melainkan pada orang banyak melalui Musawarah ). Ide pokok dari eksprimen Madinah oleh nabi ialah adanya suatu tatanan sosial-politik yang tidak diperintah oleh kemauan pribadi, melainkan secara bersama-sama; tidak oleh prinsip-prinsip ad hoc yang dapat berubah-ubah sejalan dengan kehendak pimpinan, melainkan oleh prinsip-prinsip yang dilembagakan dalam dokumen kesepakatan dasar semua anggota masyarkat, yaitu sebua konstitusi.
Bagaimana dengan gerakan politik Islam Indonesia atau lebih tepatnya gerakan politik umat Islam Indonesia dari waktu ke waktu ?
     
      Memperbincangkan Pergerakan Politik umat Islam Indonesia mejadi kajian yang sangat menarik dan menghanagt pada tiap perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia hal ini disebabkan pergerkan umat Islam punya peran yang sangat besar pada bangsa ini. Namun sebelum memperbincangkan lebih jauh akan sangat berguna jika terlebih dahulu mengetahui kapan dan mngapa ada pembagian-pembagian adanya Nasionalis, Sosialis, dan Nasionalis Religius atau Agamis yang komitmen pada berdirinya Negara Islam..?
     
      Dan bagaimana perkembangan peta pergerakan umat islam pasca pamaksaan orde baru dengan asas tunggal ? Sejauh mana signifikansi pembagian kelompok Nasionalis, Sosialis, Agamis serta mengapa indonsia tidak mampu menjadi negara agama oleh kalangan agamawan ?
Sejauh mana perkemabangan peta politik umat islam pasca kemerdekaan hingga hari ini ?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar