Rabu, 03 April 2013

Sejarah Ngaglik, Cerme, Pace, Nganjuk, Jatim

  Menurut legenda, yang berkembang bahwa, desa Cerme dulu adalah hutan
 belantara yang di huni para jin, setan kuntil anak dll, yang ditumbuhi pohon
 Cerme, para cikal bakal atau sesepuh yang tinggal disitu pasti memiliki ilmu
 yang mumpuni untuk memindahkan para jin.

   Al kisah desa cerme dulu masih dalam pendudukan kolonial
 Belanda, yang berkabupaten di Berebek, jadi wilayah nganjuk dulu Berbek
 Nganjuk, Kertosono, Gondean.
 Kembali ke desa Cerme para sesepuh yang babat alas Ngaglik diantaranya
 adalah, Pak Kyai Saribun, Pak Kyai Ma'ruf, Pak Kyai Bakri, dst...

   Cikal bakal / Sesepuh itu Dari Jawa Tengah red. Kudus atau Purwodadi
 Selanjutnya Pak Kyai mendirikan sebuah Pondok Pesantren yang terkenal
 yaitu Pondok Pesantren Miftahul Huda, sebagai majelis da'wah islam
 waktu itu, yang sekarang itu alamatnya Cerme Barat, para jin itu menurut
 cerita dipindah oleh Pak Kyai Saribun ke wilayah sebelah barat yaitu oro
 oro atau sebelah barat  PP.Miftahul Huda.
   Sejak  mengasuh,  Pak  Kyai Saribun   belum dikarunia  putra  akhirnya
  mengangkat  Pak Kyai Bakri sebagai anak   sekaligus sebagai  pengasuh
  pondok pesantren.

  Singkat cerita setelah Pak Kyai Bakri Sedo, Pengasuh Pondok Pesantren
 sampai sekarang yaitu Al-Mukaram Bpk.Kyai Hidayatullah.
 Selanjutnya mendirikan Madin Sabilil Muttaqien sbg lembaga pendidikan.
 Untuk Desa Cerme Timur  sebagai babat alas yang pertama adalah Kyai
  Shihabuddin beliau dari Jawa Tengah merupakan Santri dari Pangeran
  Diponegoro, daerah itu sekarang berdiri Masjid yaitu  Masjid Abror atau
  sebelah pesarean. Dan juga banyak lagi tokoh-tokoh yang tidak dapat
  kami sebutkan antara lain Imam suwongso, ..................dst
 dan sebagai Kantor pemerintahan  desa Cerme,  yaitu di  Cerme yang
 sebagai Kepala Desa sekarang ini tahun 2013 adalah Bpk Rohani.
 mungkin kisah ini kurang... mohon kritik serta saranya terima  kasih.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar